Gerakan Literasi di SMAN 1 Cilamaya, Setiap Pagi Siswa Wajib Baca Buku
KARAWANG - Ribuan siswa di SMAN 1 Cilamaya (Sacila) rutin membaca buku setiap pagi sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung. Melalui kegiatan Gerakan Literasi Sacila, pihak sekolah ingin mengembalikan minat membaca siswa setelah dua tahun belajar menggunakan ponsel selama pandemi. Wakasek Humas SMAN 1 Cilamaya Firdaus mengatakan, setelah dua tahun lamanya belajar menggunakan laptop dan ponsel. Siswa cenderung mulai malas membaca buku. Oleh sebab itu, pihak sekolah membuat gerakan literasi untuk kembali menumbuhkan minat membaca buku siswa-siswi disana. Baca Juga: Sacila Masih Jadi Primadona di Cilamaya Firdaus menjelaskan, kegiatan literasi ini dilakukan selama tiga hari dalam satu minggu. Yaitu pada Hari Selasa, Rabu, dan Kamis sebelum kegiatan belajar mengajar di ruang kelas dimulai. Seluruh siswa diwajibkan membaca buku bacaan di sekolah. Dan mereka membaca bersama-sama di lapangan sekolah. "Karena ini kegiatan awal-awal, siswa masih perlu diajak beradaptasi. Memang tidak mudah mengajak mereka kembali mencintai buku setelah dua tahun belajar nyaman dengan ponsel dan laptop masing-masing," kata Firdaus, kemarin, (10/8). Baca Juga: SMAN 1 Cilamaya Lepas 391 Siswa Secara Virtual Dia mengatakan, bagaimana pun marwah siswa adalah mencari ilmu. Salah satu cara mencari ilmu adalah dengan rajin membaca. Meski pun saat ini dunia digital semakin canggih, namun seorang siswa tidak boleh kehilangan minat membaca buku. "Kita mulai dengan setiap hari tiga puluh menit, awal-awal banyak yang bercanda dari pada baca buku, tapi makin kesini mereka mulai nyaman," katanya. Dia berharap, melalui gerakan literasi ini, para siswa di Sacila kembali gemar membaca. Selain itu, pihaknya juga mendorong siswa berkreasi dengan membuat karya tulis melalui kegiatan jurnalistik. "Selain membaca mereka juga diharapkan bisa menulis, di sekolah kami punya ekskul jurnalistik sebagai wadah karya tulis siswa-siswi yang punya hobi menulis," tandasnya. Baca Juga: Sacila Hadirkan Inovasi Air Siap Minum : Guru-Siswa Tak Perlu Membeli Air Mineral Saat Haus Salah satu siswa SMAN 1 Cilamaya, Tasya Ainun mengakui jika selama dua tahun terakhir dirinya hampir tidak pernah menyentuh buku bacaan yang bukan buku pelajaran. Kata Tasya, selama pandemi, kegiatan belajar lebih banyak menggunakan ponsel untuk mengerjakan tugas. Karena itu, melalui kegiatan literasi ini dirinya mengaku terbantu mengembalikan mood membacanya. Siswi kelas 12 ini mengaku, jika sebelum pandemi ia gemar membaca novel dan cerita fiksi. "Awalnya memang agak malas sih baca buku lagi, tapi sekarang mulai kembali terbiasa, malah jadi suka lagi," ucapnya. (Wyd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: